Bursa Saham Eropa Terhuyung-huyung Pada Awal 2019

Pergerakan bursa saham Eropa berakhir di wilayah negatif pada perdagangan hari pertama 2019, Rabu (2/1/2019). Pelemahan akibat tertekan kekhawatiran pertumbuhan global, perang perdagangan, dan ketidakstabilan politik yang bergulir ke tahun baru.

Seperti diberitakan Reuters, indeks saham zona Euro berakhir melemah 0,3% dan indeks Stoxx 600 Eropa ditutup turun 0,2%.

Sementara itu, indeks saham di Paris membukukan penurunan terbesar yakni 1%, sedangkan indeks saham di Frankfurt, Madrid, dan Milan mampu kembali ke teritori positif pada akhir perdagangan.

PMI China dari Caixin Media dan IHS Markit yang dirilis Rabu (2/1) dilaporkan turun menjadi 49,7 dari 50,2, level terendah terendah sejak Mei 2017.

Angka ini mengonfirmasikan tren pada angka PMI resmi yang dirilis Senin (31/12/2018), yang menunjukkan penurunan ke 49,4 pada Desember, terlemah sejak awal 2016. Seperti diketahui, angka di bawah 50 menandakan kontraksi.

Ketika sentimen pasar sudah terdampak data ekonomi yang mengecewakan dari China, survei baru menunjukkan aktivitas manufaktur zona Euro hampir tidak berekspansi pada akhir 2018.

“Investor masih berhati-hati tentang prospek ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut [China],” kata David Madden, analis pasar di CMC Markets UK.

“China telah mengalami perlambatan ekonomi selama bertahun-tahun, dan laporan manufaktur menggarisbawahi poin bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia mengalami kelesuan.”

Sejumlah analis memperoleh sedikit hiburan dari perubahan sementara dalam pasar pada hari itu ketika investor mencoba untuk meninggalkan 2018 yang mencatatkan kinerja pasar saham terburuk dalam satu dekade.

“Investor belum mengambil kesempatan untuk mengambil mengambil untung dari kemerosotan pada kuartal keempat 2018, tetapi setidaknya terdorong untuk melihat kelanjutan dari langkah yang lebih tinggi alih-alih penjualan yang tanpa henti dalam beberapa pekan terakhir,” kata kepala analis pasar IG, Chris Beauchamp.

Tetap saja, kemerosotan pada 2018 berdampak pada beberapa sektor terbesar. Performa penambang, otomotif dan bank tumbang, dan investor melepaskan bagian-bagian siklis pasar yang paling terekspos terhadap perlambatan ekonomi global.

Sektor sumber daya dasar mengalami kinerja terlemah, dengan turun 1,8%, sedangkan saham otomotif dan suku cadang turun 1,5%.

Sementara itu, saham pembuat peralatan medis Gerresheimer turun 5,8% ke level terendahnya sejak Juli 2015 setelah JP Morgan memangkas peringkat pada saham ini menjadi “underweight”, menurut para pedagang.

 

 

 

 

 

 

Sumber : Bisnis.com
Gambar : Market – Bisnis.com

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *