Harga Minyak Naik Dipicu Potensi Minimnya Pasokan

Harga minyak naik pada Kamis, setelah data menunjukkan penurunan persediaan di Amerika Serikat (AS) dan karena investor mulai berharap bahwa pasar minyak global bisa memiliki defisit lebih cepat daripada yang mereka duga sebelumnya.

Melansir Reuters, Jumat (14/12/2018), kesepakatan OPEC dengan Rusia serta keputusan Kanada untuk pemangkasan produksi menciptakan defisit pasokan pasar minyak pada kuartal kedua tahun depan. Jika produsen utama berpegang pada kesepakatan, Badan Energi Internasional mengatakan dalam Laporan Pasar Minyak bulanannya.

Data dari Firma Intelijen Pasar Genscape mencatat inventaris minyak mentah AS di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk minyak mentah AS, turun hampir 822.000 barel dalam seminggu hingga 11 Desember.

Minyak mentah Brent LCOc1 naik 57 sen, atau 1%, pada USD60,72 per barel. Minyak mentah ringan AS CLc1 adalah 79 sen lebih tinggi, atau 1,5%, pada USD51,94 per barel.

“Pasar selama seminggu terakhir telah berusaha untuk stabil dan saya masih berpikir itulah yang terjadi hari ini. Untuk kelemahan lebih lanjut di pasar perlu melihat tanda-tanda yang lebih kuat bahwa pertumbuhan permintaan akan memburuk dan pasokan akan terus meningkat,” Manajer Riset Pasar Tradition Energy Gene McGillian.

Pasokan minyak global telah melebihi permintaan selama enam bulan terakhir, menggembungkan persediaan dan mendorong harga minyak mentah pada akhir November ke level terendah dalam lebih dari setahun.

Namun Organisasi Negara Pengekspor Minyak dan produsen besar lainnya termasuk Rusia mengatakan pekan lalu mereka sepakat untuk memangkas produksi 1,2 juta barel per hari (bpd).

OPEC mengatakan pada hari Rabu bahwa permintaan untuk minyak mentah pada 2019 akan jatuh ke 31.440.000 bpd, 100.000 bpd kurang dari yang diperkirakan bulan lalu dan 1.53 juta bpd di bawah apa yang saat ini diproduksi.

Menteri Perminyakan Iran Bijan Zanganeh mengatakan negaranya tidak memiliki rencana untuk mengurangi produksi minyaknya, tetapi akan tetap menjadi anggota OPEC.

Faktor-faktor seperti pengurangan produksi dan kerugian produksi di tempat lain harus menjaga pasar tetap ketat pada semester pertama, kata analis Jefferies, Jason Gammel. Namun dia menambahkan bahwa pertumbuhan produksi AS hampir pasti akan kembali dipercepat pada 2019 karena kapasitas pipa tambahan dipasang di Permian Basin. Ini berarti bahwa pada awal 2020 pasar bisa bergerak kembali ke kelebihan pasokan.

 

 

 

 

 

Sumber : okezone.com
Gambar : Victory News

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *