Di Balik Suara ‘Adem’ Bruno Major’

Sebagai pendatang baru, musisi indie asal Inggris Bruno Major memiliki pesona yang unik. Memulai karier sebagai seorang gitaris, Major memberanikan diri maju jadi solois.

Ia pun melahirkan album A Song for Every Moon pada 2017 silam. Album yang ia garap itu pun membawa dirinya memiliki penggemar yang terbuai akan suaranya yang adem seperti yang terjadi pada Rabu (24/10) malam.

Sebelum membius para penggemar dengan suara ‘adem’ miliknya, Bruno Major duduk bersama dengan CNNIndonesia.com membahas tentang alasannya bermusik hingga pengalamannya pertama kali ke Indonesia.

Saya sangat terinspirasi dari musik jazz dan musik saya pun terpengaruh olehnya. Penulis lagu favorit saya itu musisi jazz lawas seperti Jimmy van Heusen.

Dalam menulis lagu, saya mencampurkannya dengan hal yang modern seperi hip-hop dan elektronik. Saya merujuk sejumlah musisi seperti Kendrick Lamar, Radiohead, James Blake, D’Angelo, dan banyak juga dari yang lain.

Saya pikir, dalam bahasa sederhananya, ini jazz dengan nuansa elektronik.

Ya, saya [jadi gitaris] hingga berusia 22 tahun. Saya belum menulis lagu sebelum pindah ke London, dan tak lama setelahnya baru menulis lagu. Saya tahu itu hal yang harus dilakukan. Ketika saya menulis lagu pertama saya, saya merasa ini lah yang seharusnya saya lakukan.

Saya sedang membuat album lain, sudah separuh selesai. Setelah tur ini, saya akan ambil libur beberapa hari hanya untuk mengembalikan kembali stamina dan kembali ke studio untuk membuat album kedua saya.

 

 

 

 

Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : CNN Indonesia

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *