Kali Pertama Dalam Sejarah, UE Tolak Anggaran Italia

 

Komisi Eropa, yang merupakan pelaksana wewenang eksekutif Uni Eropa (UE), mengatakan kepada parlemen Italia bahwa negara itu harus merevisi usulan rancangan anggarannya untuk tahun depan.

Ketegangan antara Roma dan Brussels telah meningkat dalam beberapa pekan terakhir setelah rancangan anggaran 2019 Italia yang kontroversial memasukkan defisit 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Pemerintahan Italia yang lalu telah berjanji akan menargetkan defisit hanya 0,8% dari PDB.

Dalam sebuah pernyataan pers di Strasbourg, Wakil Presiden Komisi Eropa Valdis Dombrovskis mengatakan tidak ada alternatif selain menolak usulan anggaran Italia. Ia menambahkan pemerintah negara itu sekarang memiliki waktu tiga minggu untuk mengusulkan rencana lain.

“Sayangnya klarifikasi pemerintah tidak cukup meyakinkan untuk dapat mengubah kesimpulan kami sebelumnya mengenai ketidak patuhan yang serius,” kata Dombrovskis, dikutip dari CNBC International. “Pemerintah Italia secara sadar dan terbuka melanggar komitmen yang telah dibuat.”

Komisioner itu juga mengatakan Italia berisiko terjebak dalam utang dan mengklaim di 2017, Italia menghabiskan dana pembayaran utang dalam jumlah yang sama dengan anggaran pendidikannya.

“Melanggar aturan dapat terlihat menggoda awalnya, hal ini terlihat seperti menyediakan ilusi kebebasan. Sangat menggoda untuk membayar utang dengan berutang, namun pada satu titik beban utang itu akan menjadi terlalu berat,” tambahnya.

Ini adalah kali pertama Komisi Eropa menolak rancangan anggaran yang diajukan negara anggotanya.

UE cemas rencana fiskal Italia akan menghambat upaya penurunan utang negara itu. Utang Negeri Pizza adalah yang tertinggi kedua di zona euro, nilainya mencapai 2,3 triliun euro (Rp 40.076 triliun).

Di zona euro, negara-negara anggota diharapkan untuk memiliki defisit anggaran tahunan tidak lebih dari 3% PDB. Namun, kasus utang Italia ini membuat UE meminta Roma untuk berupaya menyeimbangkan anggarannya.

Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio mengklaim hari Selasa bahwa keputusan UE itu tidak mengejutkan, namun mengatakan Italia tidak dapat melanjutkan kebijakan masa lalu yang menerapkan belanja fiskal rendah.

Menurut Reuters, Di Maio menambahkan bahwa Komisi Eropa harus menghormati warga dan pemerintah Italia.

 

 

 

 

 

Sumber : cnbcindonesia.com
Gambar : Anadolu Agency

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *