Emas Berjangka Naik Tajam Didukung Pelemahan Dolar AS dan Pasar Saham

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada akhir perdagangan Selasa (23/10/2018) waktu setempat karena dolar Amerika Serikat (AS) melemah dan pasar ekuitas jatuh di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember menguat 12,2 dolar AS atau 1,00 persen, menjadi ditutup pada 1.236,80 dolar AS per ounce, level tertinggi sejak 16 Juli.

Indeks dolar AS, sebuah ukuran greenback terhadap sekeranjang mata uang utama lainnya, turun 0,21 persen menjadi 95,83 pada pukul 17.16 GMT.

Emas dan dolar AS biasanya bergerak berlawanan arah. Ketika dolar AS turun maka emas berjangka akan naik, karena emas yang diukur dengan dolar AS menjadi lebih murah bagi investor yang menggunakan mata uang lainnya.

Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 180,45 poin atau 0,71 persen pada pukul 17.27 GMT. Indeks S&P 500 dan Nasdaq juga mengikuti penurunan Dow.

Ketika ekuitas membukukan kerugian besar, investor mungkin berduyun-duyun ke aset-aset yang dianggap safe haven, seperti emas.

Pasar dunia bergejolak pada Selasa (23/10/2018) di tengah meningkatnya ketegangan geopolitik dan ketidakpastian.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa seorang wartawan Saudi terkemuka adalah korban dari pembunuhan brutal terencana, dan menuntut tersangka Saudi harus diadili di Turki.

Pemerintah Saudi telah di bawah tekanan yang meningkat ketika lebih banyak rincian muncul mengenai pembunuhan Jamal Khashoggi di dalam kantor konsulat Saudi di Istanbul, Turki, yang dideskripsikan oleh Erdogan sebagai pembunuhan politik.

Sementara itu, rencana anggaran 2019 Italia, ditolak oleh Komisi Eropa pada Selasa (23/10/2018) karena meningkatnya defisit, dan negosiasi Brexit yang sedang berlangsung, juga menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor dan berkontribusi terhadap reli emas.

Adapun logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 20,6 sen AS atau 1,41 persen, menjadi ditutup pada 14,793 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari 2019 naik 12,9 dolar AS atau 1,57 persen, menjadi menetap di 835,40 dolar AS per ounce.

 

 

 

 

 

 

Sumber : inews.id
Gambar : SINDOnews

 

 

 

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

 

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *