Fajar/Rian Batal Berlaga di Denmark Terbuka
Salah satu andalan Indonesia di sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto dipastikan batal berlaga di turnamen bulutangkis Denmark Terbuka Super 750.
Pasangan nomor delapan dunia itu terpaksa mundur karena Fajar harus kembali ke Indonesia lantaran anggota keluarganya sakit. Selain mundur dari Denmark Terbuka, pasangan perak Asian Games 2018 itu juga tidak mengikuti Perancis Terbuka.
Fajar yang sudah tiba di Odense, Denmark, sejak Minggu (14/10) akan segera kembali ke Indonesia pada Senin (15/10) waktu setempat. Sementara Rian akan tetap berada di Denmark bersama tim.
“Memang Fajar/Rian tidak bisa ikut Denmark Open dan French Open, karena ada keluarga Fajar yang sakit, jadi Fajar harus pulang malam ini,” ujar pelatih ganda putra Aryono Miranat dilansir dari rilis resmi PBSI.
“Fajar akan pulang sendiri, sementara Rian harus di sini karena prosedurnya harus melapor ke referee. Rian juga harus hadir di Paris minggu depan, lalu pulang ke Jakarta sehari setelahnya,” sambung pemain ganda campuran di era 1990-an itu.
Untuk menghindari hukuman dari federasi bulutangkis dunia (BWF) maka Rian harus melapor kepada juri perihal pengunduran diri. BWF memang mewajibkan salah satu pemain ganda di peringkat 10 besar dunia lapor diri jika pasangannya tidak dapat berlaga, khususnya di turnamen level super 750 dan super 1000.
Hal tersebut pernah dilakukan Tontowi Ahmad pada turnamen Jepang Terbuka Super 750 yang berlangsung pertengahan September lalu. Ketika itu Owi tetap berangkat untuk melapor kepada juri karena tidak bisa bertanding lantaran pasangannya Liliyana Natsir tidak bisa tampil karena tidak bugar.
Tanpa Fajar/Rian, tim ganda putra Indonesia akan mengandalkan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, Berry Angriawan/Hardianto serta juara Belanda Terbuka Wahyu Nayaka Arya Pangkaryanira/Ade Yusuf Santoso.
Wakil-wakil Indonesia sudah lama tidak meraih gelar juara pada turnamen Denmark Terbuka. Pebulutangkis Indonesia yang terakhir menjadi juara di Denmark adalah tunggal putra Simon Santoso pada 2009.
Sumber : cnnindonesia.com
Gambar : Sport – Bisnis.com
[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]
