PBB, Inggris, Prihatin Soal Wartawan Saudi Hilang di Turki

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Inggris menyatakan keprihatinannya atas insiden Jamal Khashoggi yang hilang di Turki pada pekan lalu.

Khashoggi ialah wartawan asal Saudi pengkritik Raja Salman yang hilang pada Selasa (2/10) lalu setelah memasuki gedung Konsulat Saudi. Sejak itu, ia tak pernah terlihat keluar dari gedung diplomatik tersebut.

Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan PBB telah mengirim utusan untuk bertemu pihak Saudi untuk mengungkapkan keprihatinan atas kasus tersebut.

“Namun, kami tidak memiliki informasi independen (terkait kasus ini),” ucap Dujarric kepada wartawan, Kamis (11/10).

Dia mengatakan PBB juga telah memanggil perwakilan Saudi di New York, tetapi Riyadh tak memberikan penjelasan detail terkait siapa yang terlibat dalam penghilangan Khashoggi.

“Guterres selalu dengan tegas membela para wartawan dan beliau tidak diam akan isu ini.”

Sementara itu, dikutip AFP, pemimpin rapat Majelis Umum PBB, Maria Fernanda Espinosa, mendesak “penyelidikan independen dan imparsial” terkait kasus menghilangnya Khashoggi.

Pernyataan itu diutarakan Espinosa melalui juru bicaranya, Monica Villela Grayly.

Meski menarik perhatian internasional, sejumlah diplomat di PBB menyebut belum ada satu negara pun yang mengangkat kasus Khashoggi di Dewan Keamanan PBB.

Senada dengan PBB, Inggris melalui menteri luar negerinya, Jeremy Hunt, memperingatkan bahwa Saudi akan menghadapi “konsekuensi serius” jika spekulasi kepolisian Turki terkait Khashoggi benar.

Otoritas Turki meyakini bahwa Khashoggi telah dibunuh di dalam gedung konsulat tersebut.

“Orang-orang yang selama ini berpikir mereka adalah teman Saudi menganggap kasus ini benar-benar serius.

“Jika dugaan benar, akan ada konsekuensi serius bagi Saudi karena kemitraan kami berdasarkan nilai dan rasa hormat yang sama. Kami samgat prihatin terkait kasus ini,” ucap Hunt.

Hunt mengatakan dia telah berbicara dengan Menlu Saudi Adel al-Jubeir soal keprihatinan Inggris terkait kasus tersebut.

 

 

 

Sumber : CNNindonesia
Gambar : Pars Today

 

[social_warfare buttons=”Facebook,Pinterest,LinkedIn,Twitter,Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *