Pasar Tenaga Kerja AS Tetap Solid, Meski Lapangan Kerja Turun

Penciptaan lapangan kerja non-pertanian di Amerika Serikat (AS) melambat ke level terendahnya sejak Oktober 2017, seiring pertumbuhan ekonomi AS terus bergerak menuju kondisi kesempatan kerja penuh (full employment), seperti diumumkan oleh ADP dan Moody’s Analytics malam ini. Lapangan kerja di Negeri Paman Sam bertambah sebesar 163.000 di Agustus 2018, masih di bawah konsensus Reuters yang mengestimasikan penambahan sebesar 190.000. Capaian itu juga melambat dari penambahan bulan Juli sebesar 217.000.

Meski demikian, ADP sendiri menyatakan bahwa pasar tenaga kerja AS tetap dalam kondisi yang solid. “Meskipun kita melihat sedikit perlambatan pada pertumbuhan lapangan kerja, pasar (tenaga kerja) tetap luar biasa dinamis,” jelas Ahu Yildirmaz, wakil presiden dari ADP Research Institute. Penurunan pada bulan Agustus 2018 dipicu terbatasnya penciptaan lapangan kerja di usaha skala kecil serta perusahaan besar.

Usaha skala kecil, dengan jumlah karyawan kurang dari 50, hanya menciptakan lapangan kerja sebesar 19.000 di bulan lalu. Padahal pada bulan Juli 2018, penambahannya mencapai 52.000 orang. Sementara itu, perusahaan dengan karyawan lebih dari 500 orang menciptakan lapangan kerja sebanyak 31.000, juga menurun dari capaian bulan sebelumnya sebesar 48.000. Adapun, kenaikan bea masuk menjadi salah satu faktor yang menekan jenis perusahaan besar ini.

“Perang dagang memiliki dampak bagi perusahaan besar. Mereka lebih berhati-hati dalam melakukan proses rekrutmen,” ujar Mark Zandi, kepala ekonom dari Moody’s Analytics pada Squawk Box. Sementara itu, lesunya penciptaan lapangan kerja di usaha kecil didorong oleh ketidakmampuan usaha kecil bersaing untuk memperebutkan karyaan di tengah pasar tenaga kerja AS yang semakin “ketat”

“Pemberi kerja secara agresif berkompetisi untuk mempertahankan karyawan eksistingnya, dan untuk mencari (karyawan) baru. Usaha kecil yang paling terbebani pada kompetisi ini, karena mereka semakin tidak mampu mencari karyawan untuk mengisi posisi tersedia,” tulis Zandi di rilis resmi Moody’s dan ADP.

Pasar tenaga kerja negeri adidaya memang semakin berada dalam situasi yang “ketat” dalam beberapa bulan terakhir, di mana jumlah pembukaan lapangan kerja mampu melampaui jumlah pengangguran untuk pertama kalinya. Masih solidnya pasar tenaga kerja AS juga ditunjukkan oleh jumlah warga yang mengajukan klaim pengangguran yang turun 10.000 ke 203.000 orang pada pekan lalu. Jumlah itu menjadi yang terendah sejak Desember 1969, seperti dilaporkan oleh Departemen Tenaga Kerja AS pada malam ini.

Capaian pekan lalu itu juga mampu lebih rendah dari konsensus Reuters yang memperkirakan peningkatan ke angka 214.000. Meskipun muncul laporan bahwa beberapa perusahaan telah merencanakan pemecatan karyawan atau pemangkasan lapangan kerja akibat naiknya tensi perang dagang AS vs mitra dagang-nya, namun sejauh ini hal itu belum tercermin di data klaim.

Nampaknya, dengan kondisi pasar tenaga kerja yang “ketat”, pihak perusahaan nampak keberatan untuk memecat tenaga kerjan-ya. Di tengah kompetisi yang ketat di pasar tenaga kerja, akan susah untuk mencari tenaga kerja baru.

Merespon data klaim pengangguran yang positif itu, pelemahan dolar AS menipis. Dollar Index, yang mencerminkan posisi greenback terhadap 6 mata uang utama dunia, tercatat melemah sebesar 0,1% pada 20.30 WIB. Sebelum data klaim keluar (19.30 WIB), pelemahan indeks ini mencapai 0,2%.

Sebagai informasi, kondisi pasar tenaga kerja AS merupakan salah satu pertimbangan bagi The Federal Reserve/The Fed untuk menetapkan suku bunga acuan. Dengan kondisi pasar tenaga kerja yang solid, kemungkinan bank sentral AS untuk menaikkan suku bunga lebih agresif (sebanyak 4 kali) dari perkiraan semula (3 kali) bisa semakin terbuka lebar. Dengan kenaikan suku bunga, dolar AS tentunya akan mendapat suntikan energi.

Mengutip CME Fedwatch Tool per malam ini, probabilitas kenaikan suku bunga acuan AS sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan ini sudah mencapai 99,8%, naik dari 99,6% kemarin. Sementara itu, peluang kenaikan satu kali lagi sebesar 25 bps pada bulan Desember 2018 sudah mencapai 71,1%, naik dari 70,9% kemarin.

Data tenaga kerja AS akan kembali dikonfirmasi pada esok hari. Data penciptaan lapangan kerja non-pertanian resmi bulan Agustus 2018 akan diumumkan besok malam, dengan pasar mengekspektasikan pertumbuhan ke angka 191.000. Pada bulan Juli, lapangan kerja bertambah sebanyak 157.000. Sementara itu, tingkat pengangguran diproyeksikan turun ke 0,1% ke angka 3,8%. Jika itu terealisasi, maka tingkat pengagguran AS akan kembali menyentuh level terendahnya dalam 18 tahun, sama seperti capaian Mei 2018.

 

 

 

 

Sumber Berita : cnbcindonesia.com
Sumber foto : CNBC Indonesia

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *