Taliban Siap Hadiri Pembicaraan Damai dengan Afghanistan di Rusia

Moskwa mengklaim kelompok Taliban bakal hadir dalam pertemuan membahas perdamaian dengan pemerintah Afghanistan yang akan diselenggarakan di Rusia, awal bulan depan. Disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, Moskwa telah mengundang pihak Taliban untuk perundingan pada 4 September mendatang dan mengaku telah mendapat respon positif.

“Sambutan pertama cukup positif, mereka berencana untuk ambil bagian dalam pertemuan tersebut,” kata Lavrov, Selasa (21/8/2018). Lavrov menegaskan, kontak Rusia dengan Taliban lebih bertujuan untuk menjamin keselamatan warganya yang tengah berada di Afghanistan. Pemerintah Rusia bersama dengan sekutunya juga terus mendorong kepada kelompok gerilyawan tersebut untuk menurunkan senjata, menghindari pertempuran dan melakukan dialog dengan Kabul.

Klaim Moskwa itu didukung pernyataan seorang pejabat senior Taliban yang mengungkapkan bakal mengirim delegasinya ke Rusia demi mencapai perdamaian di Afghanistan. Taliban bahkan disebut berencana mengirimkan perwakilan ke negara-negara lain, termasuk Pakistan dan China. “Hal itu untuk meyakinkan dan mengatasi kekhawatiran mereka,” kata pejabat Taliban tersebut dilansir The New Arab.

Ditambahkannya, Taliban juga telah secara rutin menggelar pertemuan dengan pejabat negara-negara Eropa di kantor politik mereka di Qatar. “Kami terus menjalin kontak dengan semua negara tetangga,” ujar pejabat itu dengan syarat anonim karena dirinya tidak berwenang berbicara kepada media. Kementerian Luar Negeri Rusia, dalam pernyataannya, menyampaikan bahwa pertemuan di bulan September yang akan diselenggarakan di Moswa tersebut juga akan dihadiri oleh perwakilan dari China, Pakistan, Iran dan India.

“Pertemuan tersebut untuk membantu dalam memajukan proses rekonsiliasi nasional di Afghanistan dan membangun perdamaian di negara itu sesegera mungkin,” kata kementerian dalam pernyataannya. Selain itu, Rusia juga telah mengundang AS untuk turut mengirim perwakilannya. Taliban telah lama mendesak untuk pembicaraan langsung dengan AS dan menolak bernegosiasi dengan pemerintah Afghanistan yang mereka anggap tidak sah.

 

 

 

 

Sumber Berita : kompas.com
Sumber foto : Kompas Internasional

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *