Dolar Singapura Menguat, Bank Kembali Jual di Atas Rp 10.700

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Singapura pagi ini. Kondisi tersebut didorong kenaikan harga minyak global akibat kekhawatiran menurunnya pasokan.

Pada Jumat (3/8/2018), pukul 09:35 WIB, SG$ 1 di pasar spot ditransaksikan Rp 10.589,91. Rupiah melemah 0,17 % dibandingkan perdagangan kemarin. Sementara secara year-to-date (YtD), depresiasi rupiah telah mencapai 4,39%.

Pelemahan ini menyebabkan harga jual dolar Singapura kembali berada di atas 10.700. Berikut data perdagangan dolar Singapura di empat bank unasional hingga pukul 09:20 WIB: Modal penguatan dolar Singapura bersumber dari kenaikan harga minyak global. Pada pagi tadi, harga minyak jenis brent naik hingga 1,3%.

Faktor utama pendorong kenaikan karena ekspektasi penurunan pasokan, seiring meningkatnya kekhawatiran terhadap ketegangan di Timur Tengah. Iran dikabarkan akan menggelar latihan militer besar-besaran, langkah yang bisa mengundang kecaman negara-negara lain terutama Amerika Serikat (AS) dan sekutunya. Suhu di Kawasan Teluk berpotensi memanas.

Singapura merupakan negara eksportir minyak dan hasil olahannya terbesar di Asia Tenggara. Pangsa ekspor minyak dari keseluruhan total ekspor nasionalnya mencapai 12,8%.

Terlebih saat ini, salah satu importir minyak olahan Singapura adalah Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Mei 2018, impor Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Negeri Singa mencapai 6,4 ton atau jika diuangkan sekitar US$ 3 miliar lebih.

Tentu kenaikan harga minyak akan mendorong aliran devisa dari Indonesia ke Singapura akan lebih deras. Aliran devisa yang keluar menyebabkan rupiah kehilangan pijakan untuk menguat, sehingga kembali loyo di hadapan dolar Singapura.

 

 

 

 

Sumber Berita : cnbcindonesia.com
Sumber foto : Wikipedia

 

 

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *