Sri Mulyani Ungkap 3 Tren yang Pengaruhi Perekonomian Dunia

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan perekonomian global tengah mengalami tiga tren utama. Hal ini dia ungkapkan saat menjadi pembicara dalam 10 tahun perayaan initial public offering (IPO) Adaro Energy, Senin malam, 16 Juli 2018.

“Pertama, kita lihat kebijakan yang diambil negara maju akan berpengaruh di bidang moneter adalah mulainya policy new normal. Banyak yang bilang ini adalah old normal back, karena sesungguhnya ekspansi moneter yang dilakukan ECB dan Amerika Serikat (AS) itu adalah extraordinary policy, di mana suku bunga naik dan terjadi rebalancing di seluruh dunia,” tutur Sri Mulyani menjelaskan.

Menurut Sri Mulyani, banyak negara yang tidak siap menghadapi fenomena tersebut sehingga terdampak cukup besar. Namun Indonesia, menurutnya, siap menghadapi situasi tersebut.

Kedua, tren perdagangan internasional, sebuah guncangan kebijakan yang diadopsi dari Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Kebijakan yang diadaptasi adalah penerapan tarif impulsif komoditas dari Cina dan dari negara mitra dagang AS seperti Kanada, Eropa, dan Meksiko.

Menurutnya, tren ini merupakan tren yang paling menunjukkan ketidakpastian, bahkan sampai membuat Menteri Keuangan negara-negara anggota G-20 tidak bisa tidur.

“Saya bicara di berbagai kesempatan dengan rekan Menkeu (Menteri Keuangan) negara G-20, itu juga tidak tahu apa yang dilakukan Trump dan pengaruhnya. Kekhawatiran itu menjadi lebih besar dari pada ketidakpastian itu sendiri,” ujar Sri Mulyani.

Ketiga adalah tren perubahan dan volatilitas. Menurutnya, memasuki 2018, perekonomian dunia memasuki era optimisme yang tinggi, tetapi berhadapan dengan perang tarif dan kenaikan suku bunga The Fed terjadi dinamika volatilitas yang tinggi.

Walaupun begitu, menurutnya, harga komoditas saat ini tengah mengalami proses perbaikan, sehingga sisi optimisme masih muncul dari perbaikan tersebut.

Terkait perubahan, Sri Mulyani berpendapat saat ini teknologi yang mengalami perkembangan pesat menjadi suatu keniscayaan. Di satu sisi teknologi dapat meningkatkan produktivitas, tetapi di sisi lain menjadi tantangan pengembangan SDM supaya bisa mengejar inovasi teknologi.

Pemerintah, menurut Sri Mulyani, menyadari hal tersebut sehingga berfokus pada tiga hal, yakni perbaikan dan pembangunan infrastruktur; investasi pada SDM berupa mengatasi kemiskinan, kesehatan, pendidikan dan stunting; serta reformasi birokrasi supaya lebih efisien.

 

 

 

 

sumber berita : tempo.co
sumber foto : Suara.Com

 

[social_warfare buttons = “Facebook, Pinterest, LinkedIn, Twitter, Total”]

BAGIKAN BERITA INI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *